Selasa, 11 Desember 2012

Short Story: ARC (Author: Diovi Islami)

ARC

“aku cinta kamu”bisik pemuda ini tepat di telinga sang gadis.

Si gadis yang luluh akan perkataan tersebut hanya tersenyum sambil memalingkan wajahnya agar merah wajahnya tak terlihat oleh pemudan tampan yang tengah mendekapnya erat ini.

“aku mau..”pemuda itu menghela napasnya tepat di leher sang gadis. Helaan itu mampu membuat gadis ini meremas erat jaket kulit yang dipakai pemuda tampan ini. “kamu jadi milikku selamanya…”lanjutnya ditutup dengan kecupan lembut di leher sang gadis. Sang gadis berusaha kuat untuk tidak mengerang dengan terus meremas jaket pemuda ini.

Perlahan tapi pasti, pemuda itu mengangkat wajah sang gadis. Mendekatkan wajahnya ke wajah pasangannya…

---`

“hey!”gadis itu terlonjak kaget.

“apaan sih, Shill!, ngagetin aja lo!”

“lo ngelamunin apa sih?”tanya Shilla yang langsung mengambil tempat di samping gadis yang melamun tadi, Agni.

“the past moment”ucap Agni lalu menumpuk buku-buku mata kuliahnya.

“udahlah, lupain aja. Masih banyak cowok kok yang mau sama lo!”kata Shilla lalu menyerupu es tehnya.

Agni hanya tertawa kecil, kemudian dia bersiap-siap untuk pulang. “gue pulang dulu ya, Shill”

“tunggu!, bukannya lo malem ini ada show?”tanya Shilla yang sukses membuat Agni menepuk jidat.

“mampus gue lupa!, gue duluan yee”ucap Agni langsung berlari menuju parkiran yang tak jauh dari tempatnya duduk tadi.

Shilla hanya menggelengkan kepala. “dasar Agni!, lupa mulu. Apa sih yang lagi di pikirin?”

###

Agni langsung tancap gas menuju sebuah studio milik televisi swasta nasional. Bisa gawat kalo dia telat.
Siapa sih yang gak kenal Agni?, penyanyi terkenal yang sudah punya 3 Album dengan lagu yang selalu menjadi hits di seluruh chat music Indonesia. Walaupun masih sebatas artis Indonesia, tapi Agni bangga, dia nggak mau muluk-muluk bermimpi menjadi artis dunia, walaupun sebenarnya dia memang tak mau.

“ma’af, gue telat ya?”tanya Agni begitu sampai di backstage.

“lo kemana aja sih, Ag!, kan udah gue sms kemaren kalo lo hari ini ada show”omel sang manager, Via.

“sori, Vi”hanya itu yang mampu Agni ucapkan.

“lo akhir-akhir ini gue liat banyak pikiran. Mikirin apa sih lo?”

Agni duduk di sofa. “gue juga nggak tau, akhir-akhir ini gue sering banget ngelamun kemana-kemana”

Via langsung duduk di samping Agni. “jangan bilang lo keinget masa lalu lo”tebak Via. Yap, selain manager Agni, Via  juga adalah sepupu Agni.

Agni melirik Via sejenak lalu menghela napas dan mengangguk. “gue keinget Cakka, dan…”Agni menutup mukanya dengan kedua tangannya. “gue kangen mereka, Vi”

Via menepuk pundak Agni. “udah 6 tahun Ag. Saatnya lo moving on!”

Agni menoleh ke Via. “gimana gue bisa moving on, Vi. Kita berdua itu ada yang ngiket”

“gue tau, tapi apa mereka ngerasain hal yang sama kayak lo?, bahkan mereka aja nggak pernah ngontak lo sejak kejadian itu. Udahlah, Ag, lupain masa lalu lo itu”

“kalo aja dulu gue dengerin penjelasan Cakka, kalo aja dulu gue nggak gegabah ngambil keputusan, kalo aja dulu… Ah!, kenapa harus terjadi sih, Vi!”

“kaya’nya lo perlu istirahat. Kita cancel yah show kali ini”saran Via, dia nggak tega liat Agni kaya’ gini.

Agni menggeleng. “nggak, gue harus professional, gue nggak mau masalah pribadi gue gue campur sama karir gue”

###

“Ayah, kita mau kemana sih?”tanya seorang anak laki-laki berusia 6 tahunan kepada sang ayah.

“nanti juga Ray tau”jawab sang Ayah pada anaknya-Ray.

“tapi Ray capek jalan terus. Kenapa nggak naik mobil aja sih, Yah?”

Sang Ayah menghentikan langkahnya lalu menyaman tinggi badannya dengan sang anak. “Ray, Ray tau nggak kenapa Ray capek?”

Ray menggeleng. “itu karena Ray nggak ikhlas jalan kakinya. Kalo Ray ikhlas, pasti jalan sejauh apapun Ray nggak bakalan capek”

Ray meng-O-kan bibirnya. “Ooh, gitu ya, Yah”

“iya, lagian apartemen sama kantor Ayah kan nggak jauh”

Senyum Ray menggembang. “kalo gitu sekarang Ray ikhlas deh jalan kakinya!”

Sang Ayah lalu mengacak rambut Ray yang gondrong. “itu baru namanya anak Ayah!, siapa namanya anak Ayah yang ganteng ini?”

“Raynald Triweka Nuraga!!!”jawab Ray sambil melompat girang.

“pinter!, yuk jalan lagi”

“ayoooo!!!!”

###

“oh iya, pasti pak, pasti kita akan bekerja seprofesional mungkin. Ya, terima kasih, Pak”ucap Via sebelum menutup teleponnya.

“dari siapa, Vi?”tanya Agni yang sedang asyik menikmati snack dan filmnya.

“salah satu perusahaan baru ngundang lo buat tampil di acara pembukaannya. 2 minggu lagi”jawab Via.

“perusahaan apa?”

“ARC group”

“baru denger gue”

“namanya juga perusahaan baru”ucap Via yang langsung duduk di samping Agni.

“minggu ini gue free kan?”

“iya, sampai job dari ARC group itu”

“gue mau cari Cakka”

Mata Via langsung membulat. “Apa?!, nggak!, lo nggak boleh nyari Cakka”

“plis, Vi. Gue kangen sama dia”

“lo nggak kangen sama Cakka, tapi lo kangen kan sama anak lo?”

“dua-duanya”

“Ag, gue nggak mau lo nanti malah down setelah tau apa yang terjadi sekarang”

“belum tentu kenyataan sekarang malah bikin gue down”

“bisa aja kan, Cakka nikah lagi sama cewek lain, dan anak lo nggak ngenalin lo”

Agni berdiri dan menatap tajam Via. “denger ya, Vi!, meskipun gue nggak penah liat anak gue, anak yang gue lahirin, tapi ikatan gue sama anak gue bakal selalu ada Vi. Gue tau anak gue butuh gue, Vi. Iya sih, waktu setelah gue ngelahirin, anak gue langsung dibawa sama orang tuanya Cakka, dan gue nggak dikasih kesempatan buat lihat wajah anak gue. Gue saki Vi!, gue nggak bisa sentuh anak gue, gue nggak bisa ngebesarin anak gue… lo nggak tau perasaan gue, Vi!”ucap Agni sambil berurai air mata, setelah itu dia berlari keluar dari kamarnya.

“Agni!, Ag!”panggil Via.

###

“Ayah mana sih?”tanya Ray. Dia sekarang sedang menunggu sang Ayah yang belum menjemputnya. Jarak antara kantor Ayahnya dan sekolah barunya memang lumayan jauh.

Seorang perempuan dengan mata sembap duduk di kursi dekat Ray berdiri. Ray memperhatikan perempuan itu. Entah dorongan dari mana, Ray berani duduk di samping perempuan itu.

“tante, kok tante nangis?”tanya Ray sambil menarik-menarik tasnya.

Perempuan itu--Agni—langsung menghapus air matanya. “tan…tante nggak apa-apa, kok”jawab Agni sambil mencoba tersenyum ke arah Ray.

“tapi tante nangis”kata Ray sambil memperhatikan wajah Agni. Dia melihat setets air mata kembali jatuh dari mata Agni. “tuh kan tante nangis lagi”kata Ray lalu berdiri di atas kursi dan menghapus air mata Agni dengan tangan kecilnya. “tante jangan nangis dong”

“makasih ya, nama kamu siapa?”tanya Agni sambil memangku Ray.

“Ray, tante siapa?”

“nama tante Agni. Ray nungguin siapa?”tanya Agni sambil mengelus-elus rambut Ray. Dia jadi ingat anaknya, dia mungkin sudah seusia Ray.

“nungguin Ayah. Ayah lama banget datengnya, Ray kan takut”ucap Ray sambil memainkan jari-jari mungilnya.

Agni tersenyum. “haha, ka nada tante. Emangnya Ray takut apa sih?”

“Ray takut Ayah ninggalin Ray kayak Bunda ninggalin Ayah”

Hati Agni terenyuh. “emangnya Bunda Ray kemana?”

Ray menggeleng. “Ray nggak tau, Tante. Tapi kata nenek, Bunda ninggalin Ayah sama Ray”ucap Ray lalu terisak.

Agni reflek memeluk Ray. “aduh, Ray… udah jangan nangis, tadi katanya tante nggak boleh nangis?, kok sekarang Ray yang nangis?”

“Ray benci bunda”ucap Ray.

Deg!.

Entah mengapa, hati Agni terasa tertubruk benda tumpul. Sakit, sangat sakit begitu Ray berbicara seperti itu.

“den Ray!”

Ray lengsung melepas menengok ke arah orang yang memanggilnya. “tante, itu Ray udah di jemput. Tapi kok bukan Ayah sih. Ah yaudahlah, Ray pulang dulu ya Tante”ucap Ray lalu mengecup pipi Agni. “dadah tante Agniii!!!”Ray melambaikan tangannya ke Agni.

Agni tersenyum. Rasanya ia tak rela membiarkan Ray pergi. Tapi toh Ray bukan siapa-siapanya.

“dadah tante Agniiii!!!”seru Ray dari dalam mobil.

Agni tersenyum lalu melambaikan tangannya, melepas kepergian mobil sedan hitam itu.

“hhhaahh, Ray…”

###

“Ayaaaaaahhh!!!!”teriak Ray begitu melihat Ayahnya sedang duduk di kursi kerjanya.

“heyy, anak Ayah udah dateng?”Cakka langsung mendekap erat tubuh mungil Ray.

“ayah kok nggak jemput Ray, sih?”Ray langsung cemberut.

“ma’af ya, Ray. Tadi Ayah ada sedikit masalah, kan sebentar lagi mau pembukaan perusahaannya Ayah sama Ray”

“oh iya Ray lupa. Hehe”

“gimana tadi sekolah barunya?”tanya Cakka lalu duduk dengan Ray dipangkuannya.

“seneng, Yah. Banyak temen-temen Ray yang cantik, apa lagi yang namanya Acha, cantiiiiiiik banget Yah!”

Cakka mengacak rambut Ray. “dasar!, kecil-kecil kok suka-sukaan!”

“abisnya Acha cantik sih, Yah”

“tadi Pak Umar telat nggak jemputnya?”

“telat!, untung tadi ada tante Agni”

Agni?. “tante Agni?”

“iya, tadi tante Agni nangis, terus Ray samperin, tantenya maniiiiss banget deh Yah”

“oh ya?, mmm… Ray cuci tangan sama kaki dulu gih ke toilet. Baju gantinya juga udah Ayah bawain tadi”

“siap Ayah!”kata Ray langsung berlari menuju toilet yang ada di dalam ruangan Cakka itu.

“Agni?, jangan-jangan itu Agni…”

###

“lo Cuman nyanyi 1 lagu”kata Via.

“yang?”

“Rindu”

“kostumnya?, udah jadi?”

“kata Shilla sih udah, tinggal ambil”

Agni langsung berdiri dari duduknya. “gue GR kapan?”

“3 hari sebelum hari H”

“mm… gue keluar dulu ya”izin Agni.

“mau kemana lo?”

“mau nemuin Ray”

“siapa tuh Ray?, pacar lo?”tanya Via berbinar.

Agni menggeleng. “bukan, Ray itu anak kecil yang gue ceritain ke elo tempo hari”

Via hanya menggeleng kecil. “dasar!, jangan-jangan lo Fedophil, Ag?”

“enak aja lo!, udah ntar telat gue, yok bye”ucap Agni langsung melesat keluar.

“kadang, kasian juga gue sama dia”ucap Via lalu duduk di sofa empuk itu.

###

Agni menginjak pedal remnya tepat di depan SD Mutiara Negeri. Tiba-tiba matanya membulat begitu melihat sosok lelaki bertubuh tinggi dengan jas yang melekat pada tubuh bugarnya. Agni hapal betul siapa sosok itu, dia… dia…

“Cakka…”lirih Agni.

Dengan gerakan cepat, Agni keluar dari mobilnya. Dia berlari menuju lelaki yang sangat dirindukannya ini.

HPPPHH!!!

Agni langsung memeluk Cakka. Air matanya seketika tumpah di dada lelaki itu.

“Kka… aku kangen kamu Kka…”

Cakka bukannya tak kaget. Dia kicep, tak bisa berkata apapun, dia hapal suara ini. Ini… ini…

“Agni…”

Agni langsung mengangkat wajahnya dan menatap lekat wajah tampan Cakka. “kamu masih inget aku, Kka?”

Cakka langsung memeluk erat tubuh mungil Agni. “gimana aku bisa lupa, Ag!. aku kangen banget sama kamu, Ag”Cakka sedikit mengendurkan pelukkannya, dielusnya pipi Agni sayang. “bahkan aku belum dapet ma’af kamu, Ag. malam itu… Aku nggak tau Ag, kenapa aku bisa ngelakuin itu”

“udahlah, Kka. Aku udah lupain itu, jangan kamu ungkit kisah lama itu”

“AYAHH!!!”

Agni dan Cakka reflek menoleh ke sumber suara. Ada Ray yang tengah berlari ke arah keduanya.

“Ray!”Cakka langsung menangkap Ray dan menggendongnya.

“Ayah, ini tante yang Ray certain kemaren”. “tante ini Ayah Ray, ganteng kan kayak Ray?”

“Ray… anak… kita?”tanya Agni.

Cakka mengangguk. “iya Ag, Ray anak kita”jawab Cakka. “Ray, tante Agni ini Bundanya Ray”

“Bunda?”

“iya sayang, Bunda kamu, tante Agni ini Bunda kamu”

Ray langsung meronta turun dari gendongan sang Ayah. “Ray benci Bunda!”ucapnya lalu langsung masuk ke dalam mobil.

“Ray!”panggil Cakka.

“Ray belum siap, Kka”ucap Agni serak. “kemarin dia cerita ke aku, neneknya bilang kalo aku ninggalin dia dan kamu”lanjut Agni dengan berurai air mata.

“mama…”lirih Cakka. “mama aku udah nggak ada, Ag”

“kapan?”

“setahun yang lalu”

“dan beliau sudah merasukkan rasa bencinya ke aku, ke Ray”

Cakka menunduk. “ma’afin aku, Ag. aku akan berusaha buat Ray bisa nerima kamu sebagai Bundanya”

Agni tersenyum. “aku percaya kamu bisa”

Cakka tersenyum kemudian mengecup kening Agni. “kita akan menjadi keluarga yang bahagia”

###

Sudah 4 hari ini Agni menyambangi kantor Cakka. Bukan hanya sekedar main, tapi juga persiapan untuk tampil besok, dan tentunya mengambil hati Ray yang masih tetap kekeuh dengan hatinya, ‘Ray benci bunda’.

Ray kini sedang berpura-pura tidur di sofa ruang kerja Ayahnya. Sementara Cakka dan Agni juga sedang berada di tempat yang sama, sedang berbincang.

“jadi, selama ini kamu dimana aja?”tanya Agni yang duduk tepat di samping Cakka.

“setelah malam itu, mama maksa aku ke singapur, dan aku kaya’ dipenjara disana. Aku kaget begitu mama pulang bawa bayi, dan di bilang bahwa itu anak aku dan kamu. 6 tahun ngebesarin Ray di Singapur sama mama, dan selama itu aku nggak tau kalo mama ngeracunin pikiran Ray dengan bilang bahwa kamu ninggalin dia dan aku”jawab Cakka.

“emangnya kamu nggak cerita tentang aku?”tanya Agni, kini matanya menatap lekat wajah Ray.

“sekarang baru aku sadar. Setiap aku ngomongin tentang kamu, Ray selalu menghindar”

“aku yang jahat, Kka. Pagi setelah kejadian itu, aku nggak mau dengerin penjelasan kamu dan aku ngusir kamu. 2 bulan setelah itu aku tau kalau aku hamil, di usia 16 tahun, dan aku langsung di DO dari SMA, akhirnya aku homeschooling. Setelah mengandung tanpa kamu, aku ngelahirin, dan ketika aku koma…”

“apa?, kamu… koma?”

“ya, setelah ngelahirin Ray, aku koma 3 hari, dan saat itu mama kamu bawa Ray pergi. Untung aja orangtua aku nggak marah karena mental aku yang ahak keganggu saat itu, mereka tau aku, Kka”

“ma’af”ucap Cakka lalu merangkul Agni.

“6 tahun hidup tanpa kamu ngebuat hari-hariku penuh tekanan, Kka. Sampai akhirnya aku hidup dalam kepura-puraan dunia hiburan, dengan bakat nyanyiku aku bisa menghidupi hidupku sendiri”

“aku minta ma’af”

“nggak ada yang perlu dima’afin, Kka. Semuanya udah berjalan seperti air. Ray udah tumbuh hingga sekarang, dengan aku yang dibencinya. Haha, ibu yang dibenci anaknya sendiri”airmata Agni kembali mengalir, membentuk sungai kecil di pipi chubby-nya.

Cukup!. Ray bangun, dia langsung memeluk bundanya. “Bunda… Ray minta ma’af ya, Ray jahat sama Bunda”ucap Ray sambil menangis tersedu.

“Ray, Bunda yang minta ma’af. Bunda nggak bisa jadi bunda yang baik buat Ray”ucap Agni sambil mengelus rambut anaknya itu.

“Ray minta ma’af Bun, Ray udah pernah benci sama bunda. Ray jahat ya bun?”

Agni melepas pelukkan Ray, menatap mata Ray yang sangat mirip dengannya itu. “Ray nggak jahat kok, cuman Ray nggak tau aja sebelumnya”kata Agni lalu menghapus air mata Ray.

“Ray sayang bunda”ucap Ray tulus lalu kembali memeluk Agni. “Ray sayang Bunda”

Agni menatap Cakka, keduanya tersenyum lalu memeluk Ray. “Bunda sama Ayah sayang Ray”

###

“yah, dan penampilan terakhir akan menampilkan penyanyi terkenal Indonesia, Agni, yang akan segera menjadi istri dari pemilik sekaligus presiden direktur ARC group, bapak Cakka Nuraga, kita sambut Agni Nubuwati”

Perempuan berbalut gaun ungu tua itu masuk panggung yang cukup besar. Senyum tak lepas dari bibirnya. 2 orang lelaki melihat perempuan itu dengan bangga.

Music mulai mengalun…

“selama aku mencari…
Selama aku menanti…
Baying-bayangmu di batas indah…
Matahari membakar rinduku…
Kumelayang, terbang tinggi…
Bersama mega-mega…
Menembus dinding waktu…
Kuterbaring dan pejamkan mata…
Dalam hati kupanggil namamu…
S’moga saja, kau dengar dan merasakan…
Getaran dihatiku…
Yang lama haus akan belaianmu…
Seperti saat dulu…
Saat-saat pertama…
Kau dekap dan aku kecup bibir ini…
Dan kau bisikkan kata-kata…
Aku cinta kepadamu…
Peluhku berjatuhan…
Menikmati sentuhan…
Perasaan yang teramat dalam…
T’lah kau bawa s’gala yang kupunya, s’gala yang kupunya,,,
Getaran dihatiku…
Yang lama haus akan belaianmu…
Seperti saat dulu…
Saat-saat pertama…
Kau dekap dan aku kecup bibir ini…
Dan kau bisikkan kata-kata…
Aku cinta kepadamu”Agni mengakhiri nyanyiannya dengan senyum merekah di bibirnya.

2 lelaki ini begitu bangga melihat perempuan mereka. “RAY SAYANG BUNDAAAAA!!!!!”teriak Ray.

###

Itulah cinta dan kerumitannya. Jika kita benar-benar mencintai seseorang, jagalah cinta dan seseorang itu. Jangan sampai kau melepasnya hanya karena hal yang semu.

:::The_enD:::

#songlist : Agnes monica - Rindu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar